Senin, 08 Januari 2018

Penjelasan Dan Contoh Mudah Rumus Excel VLOOKUP dan HLOOKUP



Hari ini saya ingin sedikit sharing pengalaman, mungkin lebih tepatnya informasi. Sebelum kita masuk ke inti dari tulisan ini saya ingin sedikit menjelaskan apa itu VLOOKUP dan HLOOKUP.

Oia artikel ini saya khsusukan buat yang masih awam dengan rumus VLOOKUP dan HLOOKUP jadi kalo kamu sudah master silahkan tekan CTRL+W di keyboard kamu.

Sesuai dengan namanya "LOOKUP" itu artinya mencari. Jadi fungsi/rumus Excel yang satu ini adalah untuk mencari suatu data sedangkan huruf V/H di depan kata "LOOKUP" adalah singkatan dari Vertikal/Horizontal menunjukan data tabel yang digunakan sebagai acuan berbentuk Vertikal/Horizontal.

Jadi entah itu VLOOKUP maupun HLOOKUP sebenarnya sama saja, mohon untuk tidak bingung untuk penggunaannya.

Yang jadi pertanyaan adalah kapan kita harus menggunakan rumus VLOOKUP/HLOOKUP ini? jawabannya adalah ketika kita dihadapkan oleh sebuah masalah dimana kita memiliki ratusan / bahkan ribuan data dan kita akan memberikan data tersebut sebuah kolom baru berisikan data-data yang memiliki kategori tertentu.

Bingung ya, Baguslah karena saya sendiri juga bingung. Untuk itu langsung saja kita ke contoh masalah. 

Misalkan kamu di kantor memiliki data-karyawan yang jumlahnya ribuan, dan kamu di suruh untuk menambahkan data  tunjangan pada setiap karyawan di kantor tersebut berdasarkan jabatan(kategori).

Sedangkan data karyawan tersebut adalah kumpulan dari semua karyawan yang memiliki jabatan berbeda- beda mulai dari operator hingga manager atau bahkan presdir. 

Nah akan sangat merepotkan sekali kalau kita memberikan data tunjangan tersebut satu per satu karyawan yang jumlahnya ribuan. Mungkin kalau datanya cuma puluhan kita bisa saja mengetikan satu persatu. Namun dalam kasus yang jumlah datanya banyak kita pasti akan kerepotan.

Untuk itu di sinilah peran dari rumus VLOOKUP/HLOOKUP. 

Kalau mau di bikin logika akan jadi seperti ini :

Jika karyawan tersebut memiliki jabatan operator maka berikan tunjangan jabatan sebesar Rp. 50.000,- jika karyawan tersebut memiliki jabatan Foreman maka tunjangan jabatannya adalah sebesar Rp.200.000,- jika karyawan tersebut memiliki jabatan supervisor maka tunjangan jabatannya adalah Rp. 300.000,- dan jika karyawan tersebut memiliki jabatan sebagai manager maka tunjangan jabatan sebesar Rp. 500.000,- 

Nah setelah memahami logika dari contoh kasus maka kita akan langsung praktek dengan menggunakan rumus.

Tapi Sebelum menulis rumus kita bikin tabel bantuan terlebih dahulu seperti gambar di bawah. karena data array pada tabel bantu berbentuk vertikal maka nanti kita akan  menggunakan rumus VLOOKUP




Penjelasan :
=VLOOKUP(E3;$H$3:$I$6;2;FALSE)

E3 : merupakan cell kata kunci pencarian, dalam kasus di atas "Operator" merupakan kata kunci pencarian yang akan kita jadikan acuan untuk mengisi kolom Tunjangan Jabatan.

$H$3:$I$6 : merupakan tabel Array yang di gunakan untuk mencari data tunjangan berdasarkan kategori "Operator" (Tekan tombol F4 setelah kita blok table array nya untuk 'mengunci' atau memberi tanda dollar otomatis, fungsinya agar ketika kita drag copy kebawah maka rumus akan mengikuti, jika tidak ada tanda "$" maka rumus vlookup hanya berlaku untuk 1 data)

2 : merupakan banyaknya kolom yang digunkan dalam pencarian data.

FALSE : menunjukan bahwa kata kunci pencarian HARUS sama persis dengan data yang di cari dalam kasus di atas kita gunakan "Operator" sebagai kata kunci. (TRUE digunakan jika tabel bantu sudah kita urutkan secara ascending)


Setelah di Enter maka akan keluar angka 50000 karena dalam tabel array operator memiliki tunjangan jabatan sebesar 50000

dan ketika kita drag copy maka akan keluar data seperti berikut ini,


Demikian penjelasan rumus VLOOKUP dan HLOOKUP, meski dalam contoh gambar saya hanya memberikan contoh VLOOKUP namun konsepnya sama saja dengan HLOOKUP tinggal tabel bantu nya kita buat HORISONTAL  jika kita ingin mencoba HLOOKUP.

Load disqus comments

0 komentar